• UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada Biosafety Lab Indonesia
Fakultas Kedokteran,
Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Organisasi
    • Community of Practice
  • Kegiatan
    • Workshop
    • Pelatihan
    • Galeri
  • Materi
    • Presentasi
    • Buku Panduan
    • Video
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • Pelatihan
Arsip:

Pelatihan

Pelatihan Biosafety Bagi Laboran Selasa, 23 November 2021

BeritaPelatihan Thursday, 7 April 2022

Ketua : Dra. Dewajani Purnomosari, MSi, PhD
Notulis: Janatin Hastuti,PhD

Pemateri  

JamPemateriMateri
09.00-09.45 09.45-10.30 10.30-11.15 11.15-12.00 Dra. Dewajani Purnomosari, MSi, PhD dr. Dwi Aris Nugrahaningsih, MSc, PhD dr. Hera Nirwati, MKes, SpMB Janatin Hastuti, SSi, MKes, PhDKeselamatan kerja di lab & GMPP.Pengelolaan limbah Lab.Transport sampel.Mitigasi dan kedaruratan.

Peserta hadir: laboran dan teknisi di lingkungan FKKMK, Panitia, Tim Biosafety (74 orang)

Acara:

  1. Pembukaan  
  2. Penyampaian materi dan diskusi
  3. Penutup

Jalannya Acara

PEMBUKAAN

Dibuka oleh MC yakni, Winanti Praptiningsih dengan doa, menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada.

Sambutan dari WD FKKMK dr. Yodhi Mahendradata, PhD

Isi sambutan menekankan pentingnya pemahaman dan pelaksanaan biosafety dalam pelaksanaan kerja di laboratorium sehingga tercipta keselamatan dan keamanan bekerja di laboratorium di lingkungan FKKMK UGM.

Peserta Pelatihan

PENYAMPAIAN MATERI DAN DISKUSI

Pemateri I. Dra. Dewajani Purnomosari, MSi, PhD

Pemateri II. dr. Dwi Aris Nugrahaningsih, MSc, PhD

Pemateri III. Janatin Hastuti, SSi, MKes, PhD

Pemateri IV. dr. Hera Nirwati, MKes, SpMB

DISKUSI

Bapak Marsudi: sekarang untuk pembakaran karkas kadang antri lama.

Skillslab PRODI DOKTER_Daniel Kogam: Materi penilaian bahaya apakah bisa digandakan bentuk hardcopy?

Narasumber_Dewajani Purnomosari: Materi bisa kami bagikan. Apabila memerlukan bantuan melakukan penilaian risiko, tim biosafety siap membantu.

Dept Parasitologi_Rumbiwati: Betul Bu kami sangat butuh penilaian resiko mungkin bisa dijadwalkan di tiap departemen.

Skillslab PRODI DOKTER_Daniel Kogam : Mungkin kedepan perlu ditambahkan pelatihan RJP dan penggunaan AED

PENUTUP

Ditutup oleh Pembawa Acara.

Yogyakarta, 23 November 2021
Janatin Hastuti (Notulis)

Bincang-Bincang Pelaksanaan Keselamatan Hayati di Laboratorium di Lingkungan FKKMK UGM (Webinar Biosafety 10 & 12 Agustus 2021)

BeritaPelatihan Thursday, 7 April 2022

Tahun 2021 di Indonesia masih dilingkupi dengan suasana pandemic COVID-19 yang berdampak pada pelaksanaan pembelajaran dan pengaturan kerja di kampus Universitas Gadjah Mada. Kegiatan belajar mengajar dan praktik di laboratorium beberapa dilakukan secara daring dan Sebagian secara luring di kampus namun dengan pengaturan jadwal, personel, dan protocol ketat. Untuk mengetahui dan mengevaluasi penerapan biosafety dan biosecurity pada kegiatan di laboratorium baik praktikum maupun penelitian selama masa pandemic di laboratorium-laboratorium di lingkungan FKKMK, dilakukan workshop secara daring yang bertajuk ‘Bincang-bincang pelaksanaan keselamatan hayati di laboratorium di lingkungan FKKMK UGM’ yang dilaksanakan tanggal 10 dan 12 Agustus 2021. Workshop dilaksanakan secara daring dengan narasumber Tim Biosafety FKKMK, yakni Dewajani Prurnomosari, MSi, PhD, Dr. dr. Hera Nirwati, MKes, Janatin Hastuti, PhD, dr. Dwi Aris Nugrahaningsih, PhD, dan dr. Muh Syaefudin Hakim, PhD. Beberapa hal yang muncul dalam diskusi dari peserta diantaranya terkait dengan penangan limbah, kedisiplinan penggunaan, kesesuaian dan ketersediaan APD di laboratorium, aplikasi test biosafety, dan assignment terkait unit cost peralatan laboratorium, serta penyesuaian kegiatan di laboratorium selama masa pandemic COVID-19.

Diskusi workshop  juga membehas pertanyaan seputar keselamatan bekerja di Laboratorium  selama masa Pandemi Covid-19. Misalnya dijelaskan oleh salah satu peserta bahwa sampel sebelum masuk di dekontaminasi dulu, peneliti/tenaga yang membawa sampel menggunakan APD lengkap. Sudah ada penilaian risiko juga untuk evaluasi dan pencegahan. Kalau sebelum pandemic desinfeksi di semprot di dalam lab, stelah pandemic disinfeksi di ruang dekontaminasi dengan doblle sconn dan ruang di desinfeksi di UV. Juga terdapat pertanyaan tentang self assessment dan peneliti kontak erat dengan penderita covid: bagaimana alur pelaporannya. Peserta dari TIM Lab COVID-19 menjelaskan jika ada yang status kontak erat missal dalam keluarga ada yang positif alur pelaporan melalui supervisor masing2. Ada 3 supervisor, kmd supervisor melaporkan ke pimpinan, selanjutnya dijadwalkan tracing, sambil menunggu karyakan tersebut diminta isolasi. Tracing secara bertahap, terhadap kontak primer dan kemudian kontak sekunder. Dibantu juga Tim SHE FKKMK yang melakukan pemantauan sehari-hari pada Tim Covid dan lainnya.

Foto Dokumentasi

Yogyakarta, 12 Agustus 2021
Tim Biosafety FKKMK UGM

Pelatihan Biosafety di Laboratorium bagi Peneliti, Mahasiswa S2 dan S3 di Lingkungan FK KMK – Gelombang Kedua (26-27 Oktober 2019)

BeritaPelatihan Thursday, 7 April 2022

Gelombang kedua pelatihan biosafety di laboratorium bagi penetiti, mahasiswa S2 dan S3 di lingkungan laboratorium di FK-KMK UGM dilakukan pada Sabtu hingga Minggu tanggal 26-27 Oktober 2019 mengingat banyaknya animo peneliti dan mahasiswa pascasarjana di FKKMK untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Tim Biosafety FKKMK UGM. Workshop kedua masih bertempat di Hotel Santika Yogyakarta. Materi yang disampaikan hamper sama seperti pada pelatihan gelombang pertama. Pada hari pertama pelatihan materi yang disajikan adalah prinsip dasar biosafety oleh Dewajani Purnomosari, PhD, identifikasi hazard dan penilaian biorisiko oleh Dr dr. Hera Nirwati, MKes, tindakan pencegahan oleh dr. Dwi Aris Nugrahaningsih, PhD, dan alat pelindung diri (APD) oleh dr. Moh Syaifudin Hakim, PhD. Pada hari pertama pelatihan ini praktik menilai risiko di laboratorium masing-masing, serta mememilih dan cara menggunakan APD yang sesuai dengan kegiatan di laboratorium masing-masing, praktik memakai dan melepaskan APD yang dipandu oleh Tim Biosafety FKKMK UGM.

Pada awal sesi hari kedua diawali dengan telaah ulang modul hari I yang dipandu oleh Dr. dr. Hera Nirwati, MKes. Peserta diberikan 10 pertanyaan per kelompok dan didiskusikan oleh anggota tiap kelompok. Tiap kelompok menjawab di sticky note dan ditempelkan ke papan, selanjutnya  dilakukan diskusi oleh peserta dengan komentar dari pemateri. Pada acara ini peserta juga diminta untuk mengingat dan melakukan praktik ‘donning dan doffing’ yang diwakili dua orang peserta memperagakan cara ‘donning dan doffing’ dengan narasi dari teman sekelompoknya. Hari kedua pelatihan peserta juga diberikan materi tentang bekerja di BSL 1 dan 2 oleh Dewajani Purnomosari, PhD, transportasi bahan infeksius oleh Dr. dr. Hera Nirwati, MKes, pengelolaan limbah oleh dr. Dwi Aris Nugrahaningsih, PhD, serta tanggap darurat bencana laboratorium oleh Janatin Hastuti, PhD.    Pada  akhir sesi hari kedua peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil melakukan praktik menangani tumpahan di laboratorium dengan dipandu oleh Tim Biosafety FK-KMK UGM.

Foto-foto dokumentasi

Pelatihan Biosafety di Laboratorium bagi Peneliti, Mahasiswa S2 dan S3 di Lingkungan FK KMK – Gelombang Kedua (26-27 Oktober 2019)
Pelatihan Biosafety di Laboratorium bagi Peneliti, Mahasiswa S2 dan S3 di Lingkungan FK KMK – Gelombang Kedua (26-27 Oktober 2019)

Tim Biosafety FK-KMK UGM
Oktober 2019

Pelatihan Biosafety di Laboratorium bagi Peneliti, Mahasiswa S2 dan S3 di Lingkungan FK KMK (24-25 Agustus 2019)

BeritaPelatihan Wednesday, 6 April 2022

Sabtu hingga Minggu tanggal 24-25 Agustus 2019 diselenggarakan workshop yang diselenggarakan oleh Tim Biosafety Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM. Workshop ini bertempat di Hotel Santika Yogyakarta. Workshop mengambil tema pelatihan biosafety di laboratorium bagi penetiti, mahasiswa S2 dan S3 di lingkungan laboratorium di FK-KMK UGM. Pada hari pertama materi yang disajikan di antaranya meliputi prinsip dasar biosafety, identifikasi hazard dan penilaian biorisiko, Tindakan pencegahan, dan alat pelindung diri (APD) yang disampaikan oleh Tim Biosafety FK-KMK, dr. Dwi Aris Nugrahaningsih, PhD, Janatin Hastuti, PhD, dr. Moh Syaifudin Hakim, PhD. Peserta juga dilatih memilih dan cara menggunakan APD yang tepat.

Hari kedua pelatihan diisi dengan pemberian materi tentang bekerja di BSL 1 dan 2, transportasi bahan infeksius, pengelolaan limbah, dan tanggap darurat bencana laboratorium.    Pada akhir sesi hari kedua peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil melakukan praktik menangani tumpahan di laboratorium dengan dipandu oleh Tim Biosafety FK-KMK UGM. Untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan materi peserta diberikan pre-test pada awal sesi hari pertama dan post-test pada akhir sesi hari kedua. Hasil evaluasi menunjukkan 3 orang peserta lulus pada pre-test biosafety dan 13 orang peserta lulus pada saat post-test, menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta setelah dilakukan pelatihan biosafety ini.

Foto Dokumentasi

Pelatihan Biosafety di Laboratorium bagi Peneliti, Mahasiswa S2 dan S3 di Lingkungan FK KMK (24-25 Agustus 2019)

Tim Biosafety FK-KMK UGM 2019

Laporan Kegiatan: Biosafety and Biosecurity Training Course

Pelatihan Thursday, 21 January 2021

7-13 Juli 2016, Fort Collins, Colorado, Amerika. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan tim Biosafety, FK UGM mengirim Dr.dr. Hera Nirwati, M.Kes untuk mengikuti “Biosafety and Biosecurity Training Course (BBTC)” pada tanggal 7-13 Juli 2016 di Fort Collins, Colorado, Amerika.  BBTC merupakan training  yang rutin dilaksanakan tiap tahun sejak tahun 2004 dan dilakukan pembaharuan materi training tiap tahunnya.  BBTC dipimpin oleh Prof. Dr. Robert Ellis sebagai course director-nya bekerja sama dengan Elizabeth R Griffin Foundation dan telah disertifikasi oleh American Biological Safety Association (ABSA).  

Pada tahun 2016 ini,  training dilaksanakan di Hilton Fort Collins, Colarado dan diikuti 46 peserta yang berasal dari Amerika Serikat, Afrika Selatan, Tunisia, Italia, Mesir, Pakistan dan Indonesia. Training terdiri atas 3 sesi, yaitu animal session yang dilaksanakan dalam 2 hari, general session dalam 2,5 hari dan plant session dalam 2 hari. Training dibuka oleh Prof. Dr. Robert Ellis yang menjelaskan  filosofi  serta pentingnya aplikasi biosafety dan biosecurity di dunia. Setelah pembukaan dilanjutkan berturut-turut dengan animal session, general session dan plant session.

Pada animal session berturut-turut  diberikan materi sbb:

  1. Lab Animal Biosafety Level-2 (ABSL-2) and ABSCL-3 containment and management
  2. Non human primate biosafety level-2 (ABSL-2) and ABSL-3 containment and management
  3. ABSL-3 research with multiple agents and multiple animal species.
  4. Large Animal Facilities and Contaiment, Animal Biosafety Level 2 (ABSL-2) and ABSL-3
  5. Veterinary Hospital and Clinic Biosecurity (infection control) and Agricuktural Premises Biosecurity
  6. The Need to Certify Biosafety Cabinets (BSCs) Annually
  7. High Efficiency Particle Air Filters (HEPA) and Biosafety Cabinet Certification

Setiap hari, training dimulai jam 8 pagi dan diakhiri jam 5 sore. Training diberikan oleh para ahli di bidangnya dan diberikan dengan cara yang sangat menarik serta memberikan kesempatan yang luas pada peserta untuk bertanya. Hampir semua  peserta training adalah orang-orang yang berkecimpung  dengan biosafety dan biosecurity di institusinya masing-masing, sehingga di dalam training ini para peserta sangat interaktif, bisa saling berbagi pengalaman dan juga bisa menjalin kerja sama. Para peserta juga dijadwalkan mengikuti acara makan bersama di Old Town Coopersmith’s Pool Parlor untuk meningkatkan keakraban di antara  peserta.

Pada General session, berturut-turut diberikan materi sbb:

  1. The Importance of Safe Research Practices
  2. BSL-2 and BSL-3 Building Design and Operations
  3. Design and Management of Insectaries
  4. Risk Communication, Risk Assessment, and Risk Management
  5. The US Select Agent Program and Stewardship of Infectious Agents
  6. Preparing for and Responsing to Audits and Inspections
  7. Recombinant or synthetic nucleic acid guidelines, and Dual Use Research of Concern, Guidelines and Oversight
  8. Current Status of Biosafety in Tunisia
  9. Clinical and Public Health Lab biosafety
  10. Going Mobile – Audits, Inspection and Data Collection

Selain dalam bentuk kuliah klasikal, pada training ini juga diberikan demonstrasi bagaimana menggunakan Biosafety cabinet dengan baik. Selanjutnya, para peserta dibagi dalam beberapa kelompok kecil dan diajak untuk memecahkan masalah yang disimulasikan dalam beberapa scenario. Setelah diskusi dalam kelompok kecil, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

Materi ketiga adalah  plant session dengan materi berturut-turut sbb:

  1. Crop Security and Disease; Overview of The National Plant Diagnostic Network
  2. Regulations and Permit Procedures for Plants, Plant Pests and Plant Pathogens, Including Transgenic and Soils
  3. Contaiment Greenhouse design,Construction, and Management
  4. Contaiment Greenhouse Tour
  5. Transgenic Plants in the Laboratory, the Greenhouse and in the Field
  6. Agriculltural Biosecurity: Why it’s important? Steps to Compliance

Pada hari terakhir training, para peserta plant session diajak mengikuti tour untuk melihat fasilitas Green house di Colorado University. Secara umum, banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan mengikuti BBTC 2016 di Colorado ini.  Pengetahuan ini akan digunakan untuk meningkatkan aplikasi Biosafety dan Biosecurity khususnya di Lingkungan FK UGM.

Pelatihan “Risk Assessment dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)”

Pelatihan Thursday, 21 January 2021

Tim Biosafety Fakultas Kedokteran UGM

Pelatihan “Risk Assessment dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)”

Tanggal 12 November 2015 – Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

  • Sessi 1: Pelatihan Risk Assessment

Pada tanggal 12 November 2015 Tim Biosafety FakultasKedokteran UGM menggelar acara pelatihan “Risk Assessment dan APAR”. Pengenalan terhadap risk assessment dan APAR sendiri sudah dilaksanakan pada workshop yang pernah diselenggarakan oleh Tim Biosafety FakultasKedokteran UGM beberapa waktu lalu.

Pelatihan ini diselenggarakan dalam rangka menindaklanjuti dan mengevaluasi pembuatan risk assessment yang dikerjakan oleh semua laboratorium yang ada di Fakultas Kedokteran UGM. Disampingitu, untuk melatih ketrampilan menggunakan APAR staf laboran dan teknisi laboratorium-laboratorium di FakultasKedokteran UGM.

Pelatihan dipimpin oleh Dr. Dewajani Purnomosari selaku Ketua Tim Biosafety Fakultas Kedokteran UGM dan narasumber pada sessi pelatihan “risk assessment”. Selain pendalaman materi dan diskusi tentang risk assessment, juga diberikan penjelasan mengenai pengunaan safety box untuk menampung limbah benda tajam di laboratorium (missal: jarum). Kepada setiap laboratorium diberikan sebuah safety box sebagai contoh untuk keseragaman.

  • Sessi 2: Pelatihan APAR

Pelatihan APAR diawali denganpresentasi yang disampaikan oleh narasumber Bp.Hermasris Riyanto dari PT. Hasamindo Pratama (BREGODO PAMEKAK LATU). Presentasi cukup singkat namun padat materi. Didahului dengan penjelasan tentang fenomenaapi, meliputi definisi dan terbentuknya api serta kebakaran. Definisi kebakaran, yakni api yang tidak dibutuhkan, tidak terkendali dan tidak pada tempatnya dan kalau dibiarkan akan menjadi suatu disaster.

Berikut ini adalah ringkasan materi teori dan teknis APAR.

Fase kebakaran:

  • Ada “source energy” —> “initiation” —>“growth”
  • Menjadi “flash over” (hanya butuh waktu 3-10 menit)
  • Dalam waktu 3-10 menit temperatur akan menjadi 150 ˚C, akan terjadi nyala api serentak ditandai dengan pecahnya kaca di sekitar area kebakaran (efek“back draft”).

Jika terja dititik api dalam waktu kurang dari 5 menit apa yang anda lakukan?

  • Banyak kasus kebakaran di dalamg edung terjadi karena arus listrik, misal memasang charger yang tidak benar posisinya pada stop kontak.
  • Jangan menunggu security atau orang lain untuk membantu memadamkan.
  • Jika sudah berbentuk api, bisa ditutupkan fire blanket (atau karung goni yang dicelup air)
  • Jika disebabkan oleh listrik, maka listrik langsung dimatikan.
  • Jika karena gas, segera matikan gas.

Syarat:

  1. Peralatan
  2. Ketrampilan menggunakan peralatan
  3. Mental

Sarana proteksi kebakaran:

  1. Aktif: peralatan (fire extinguisher, fire sprinkler, fire hydrant)
  2. Pasif : SOP, fire alarm, prosedur baku tanggap darurat, sarana pengendali asap, tandu.

Berdasar urutan kerja:

  1. Fire alarm
  2. Fire sprinkler
  3. Fire extinguisher
  4. Fire hydrant
  5. Fire truck

APAR mempunyai karakteristik berat<15 kg, mudah dijinjing, serta mudah dioperasionalkan oleh 1 orang oleh sebab itu disebut dengan Alat Pemadam Api Ringan

Kegagalan, bisa disebabkan oleh :

  1. Jenis tidak sesuai
  2. Ukuran tidak sesuai.
  3. Macet (tidak bertekanan, bocor, menggumpal, tundarefil)
  4. Salah penerapan
  5. Petugas (belum ditujuk, tidakt rampil)

Jenis APAR :

  1. Serbuk : untuk kebakaran dalam gedung
  2. HallonFree/AF11/Halothron 1: cocok untuk ruang komputer, operari, restoran
  3. CO2 : specialis listrik, bersih tidak meninggalkan bekas, bukan penghantar listrik, efektif untuk kebakaran B & C, bisa menahan ledakan
  4. Foam liquid/busa: untuk kebakaran klas A dan B, cocok untuk pabrik, kebakaran pesawat, bersifat merusakkan.

Syarat pemasangan & pemeliharaan tabung APAR :

  1. Mudah di lihat, dijangkau dan diambil.
  2. Jarak jangkauan
  3. Dst

Untuk memastikan tabung APAR masih berfungsi baik dilakukan uji konstruksi, yakni dengan cara ditekan dengan kekuatan 1,5 kali lebih besar dari kekuatan barangnya. Jika berubah bentuk, maka alat tersebut sudah tidak berfungsi dengan baik.

Setelah pemberian materi presentasi tentang APAR, acara pelatihan dilanjutkan dengan praktik pemadaman api yang dilakukan di lapangan terbuka. Skenario disusun dengan rapi dan menarik oleh tim dari Hasamindo Pratama, bertempat dilapangan basket Fakultas Kedokteran UGM.

Skenario meliputi simulasi kebakaran kecil dalam bentuk rentetan kebakaran dengan beberapa bentuk dan titik api serta kebakaran dengan bahan yang diperkirakan lebih sulit upaya pemadamannya karena terdiri dari bahan yang mudah terbakar dan berlapis-lapis (kayu).

Diawali dengan penjelasan teknis tentang cara penggunaan APAR, Cara memadamkan kebakaran, serta koordinasi dalam upaya pemadaman kebakaran. Terik sinar matahari yang menyengat tidak mematahkan semangat para peserta dalam praktik pemadaman kebakaran menggunakan APAR ini.

Semua peserta terlih atantusias dan bergantian mencoba menggunakan APAR dalam skenario yang berbeda-beda.

Dokumentasi pelatihan risk assessment dan penggunaan APAR berupa foto-foto dan video dapat diunduh di gallery web biosafetylabindonesia.

Berita Terakhir

  • Masalah Biosafety Bekerja Dengan Hewan Coba
  • Pelatihan Biosafety Bagi Laboran Selasa, 23 November 2021
  • Bincang-Bincang Pelaksanaan Keselamatan Hayati di Laboratorium di Lingkungan FKKMK UGM (Webinar Biosafety 10 & 12 Agustus 2021)
  • Refreshing Biosafety dan Biosecurity untuk Personel Laboratorium di Lingkungan FKKMK UGM (6-10 Juli 2020)
  • Pelatihan Biosafety di Laboratorium bagi Peneliti, Mahasiswa S2 dan S3 di Lingkungan FK KMK – Gelombang Kedua (26-27 Oktober 2019)
Universitas Gadjah Mada

Tim Biosafety
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM
Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281

Biosafety FK-KMK UGM
biosafetylabindonesia.fk@ugm.ac.id
Telp/Fax (hunting) (+62274) 560300

© BiosafetyLabIndonesia

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY