• UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada Biosafety Lab Indonesia
Fakultas Kedokteran,
Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Organisasi
    • Community of Practice
  • Kegiatan
    • Workshop
    • Pelatihan
    • Galeri
  • Materi
    • Presentasi
    • Buku Panduan
    • Video
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • Workshop
  • Workshop Biosafety IV (Workshop dan Pelatihan APAR I)

Workshop Biosafety IV (Workshop dan Pelatihan APAR I)

  • Workshop
  • 21 Januari 2021, 14.51
  • Oleh: Superadmin
  • 0

Tim Biosafety Fakultas Kedoteran UGM kembali menyelenggarakan workshop dan pelatihan pemadam kebakaran pada tgl. 30 Agustus 2016 bertempat di R. Sidang Senat FK UGM Lt-2  dan lapangan basket FK UGM

Acara dimulai dengan sambutan dan pembukaan oleh ketua Tim Biosafety FK UGM, Ibu Dewajani Purnomosari, PhD. Dilanjutkan dengan penjelasan tentang “Route Evakuasi” di Gedung Radioputro (lantai 1-3). Peserta kurang lebih 30 orang dari dalam dan luar FK,  yakni dari Fakultas Kedokteran Gigi dan, F Kedokteran Hewan.

Pemateri workshop, Hermas Risriyanto, SPd dari Nasamindo Pratama. Bregodo Pamekak Latu, Yogyakarta.

Materi terdiri dari 3 tema:

  1. Pengenalan bahaya api
  2. Standar prosedur penanganan bahaya api
  3. Berbagai Kelengkapan alat pemadam kebakaran

Materi pengenalan bahaya api diawali dengan definisi api dan kebakaran serta sumber/penyebab kebakaran. Penting sekali untuk memasang “fire detector”  yang dapat mengenali bahaya jika terjadi gejala kebakaran. Jika tidak ada “fire detector” atau ada tapi tidak bekerja, api bisa berkembang  menjadi “flash over” dalam waktu 3-10 menit, rerata 3-7 menit. Hal ini merupakan titik kritis terjadinya bencana kebakaran serta kesuksesan penanganan pemadaman kebakaran. Dalam waktu 7 menit apa yang harus dikerjakan??? Kuncinya adalah “ kecepatan dan ketepatan” tindakan untuk menjadi “fire fighter”.

Secara umum, peralatan pemadam kebakaran terdapat dua jenis, yakni APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan APAB (Alat Pemadam Api Beroda). Keberhasilan pemadaman kebakaran tergantung pada jenis danukuran APAR, letak/penempatan peralatan, alat berfungsi atau tidak, dan kesiapan petugas (ketrampilan dan wewenang/penunjukkan). Berdasarkan bahan yang digunakan, terdapat berbagai macam APAR: 1) dry chemical powder (mono ammonium sulfat) hanya cocok untuk pemakaian di ruang terbuka, jangan digunakan di ruang tertutup, bersifat korosif; 2) Hallon free/AF 11/ Halothron 1, sesuai untuk ruang tertutup seperti laboratoriumm; 3) Carbon dioxide (CO2), sesuai untuk jenis kebakaran yang menjalar lewat kabel; 4) Foam liquid/busa, bahan dasar air sehingga tidak cocok untuk kebakaran di area yang ada listrik; 5) Hydrant, air bertekanan tinggi dan terua-menerus. Disarankan untuk kantor dan lab juga menyediakan “fire blanket” untuk menutupi sumber api dan untuk menahan ledakan.

Pertanyaan peserta: jika terjadi kebakaran di dalam ruang dan asap sudah memenuhi ruangan tindakan pertama apa yang harus dilakukan?

Jawaban: 1) membuat sirkulasi udara, missal dengan memecahkan kaca, menggunakan blower, dll, sehingga asap akan keluar; 2) menentukan titik api; 3) memadamkan api dengan memperkirakan kemampuan kita apakah sanggup atau tidak untuk memadamkan api tersebut.

Jika ruangan sudah penuh asap, bagaimana cara kita bisa keluar ruangan dengan aman untuk menghindari jebakan asap, yakni dengan keluar merayap di lantai karena asap akan memenuhi ruang bagian atas.

Praktik  pemdaman kebakaran dilakukan di lapangan basket Fakultas Kedokteran UGM. Peserta  praktik menggunakan alat-alat pemadam kebakaran dengan menggunakan simulasi api kebakaran.

Praktik selesai dilanjutkan dengan diskusi dengan peserta yang masih bersemangat dan antusias untuk mengetahui praktik pemadaman api jika terjadi kebakaran pada berbagai kondisi berbeda.

Pembukaan workshop dan sambutan oleh Ketua Tim Biosafety FK UGM, Dra. Dewajani Purnomosari, PhD.
Briefing di lapangan sebelum praktik pemadaman api dimulai
Praktik pemadaman api dengan “fire blanket” oleh peserta.
Praktik pemadaman api dengan menggunakan APAR oleh peserta.
Praktik pemadaman api dengan menggunakan APAR oleh peserta.
Peserta pelatihan antusias untuk melakukan praktik pemadaman api dengan menggunakan APAR.

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Recent Posts

  • Masalah Biosafety Bekerja Dengan Hewan Coba
  • Pelatihan Biosafety Bagi Laboran Selasa, 23 November 2021
  • Bincang-Bincang Pelaksanaan Keselamatan Hayati di Laboratorium di Lingkungan FKKMK UGM (Webinar Biosafety 10 & 12 Agustus 2021)
  • Refreshing Biosafety dan Biosecurity untuk Personel Laboratorium di Lingkungan FKKMK UGM (6-10 Juli 2020)
  • Pelatihan Biosafety di Laboratorium bagi Peneliti, Mahasiswa S2 dan S3 di Lingkungan FK KMK – Gelombang Kedua (26-27 Oktober 2019)
Universitas Gadjah Mada

Tim Biosafety
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM
Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281

Biosafety FK-KMK UGM
biosafetylabindonesia.fk@ugm.ac.id
Telp/Fax (hunting) (+62274) 560300

© BiosafetyLabIndonesia

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju