Untuk menjamin keselamatan kerja di laboratorium, peneliti, personel dan pengelola laboratorium harus mempunyai pengetahuan untuk menilai risiko yang mungkin terjadi di laboratorium melalui pendekatan administratif (aturan di laboratorium), pengendalian teknik (fasilitas laboratorium dan APD) dan prosedur kerja yang sesuai dengan praktek biosafety. Untuk itu, Selasa, 28 November 2017, Tim Biosafety Fakultas Kedokteran UGM menggelar workshop internal dengan pokok bahasan tentang penialaian risiko (risk assessment) biosafety. Workhop dilakukan di R. Sidang, Lt. 3 Fakultas Kedokteran UGM dari pagi hingga siang hari. Workshop dilakukan dalam rangka memberi pelatihan bagaimana cara menilai risiko dan melakukan penilaian risiko di laboratorium masing-masing
Peserta workshop sekitar 30 orang yang merupakan koordinator penelitian/penanggung jawab laboratorium dan teknisi laboratorium-laboratorium yang ada di lingkungan Fakultas Kedokteran, UGM. Hadir dalam workshop ini diantaranya wakil-wakil dari laboratorium Anatomi, Bioantropologi, Biobank, Biokimia, Biomolekuler, Eliminate Dengue Project (EDP), Faal, Farmakologi, Forensik & Medikolegal, Gizi, Histologi, Mikrobiologi, Patologi Klinik, Parasitologi, dan Lab Riset Terpadu.
Workshop dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan Fakultas Kedokteran, dr. Yodi Mahendradata, MSc, PhD.
- Mengingatkan kembali pentingnya pengetahuan terkait dengan biorisk (biosafety dan biosecurity)
- Relevansinya terkait dengan pekerjaan yang berkaitan dengan pelayanan pasien – komponen penting dari JCI (akreditasi rumah sakit)
- Selain itu awareness atau pemikiran tentang praktik biorisk ini perlu dilakukan secara berkala agar menjadi kebiasaan – kultur
Presentasi tentang pengenalan risiko dan cara penilaian risiko disampaikan oleh Dr. dr. Hera Nirwati, MKes. Peserta tampak antusias mengikuti presentasi dan memberikan tanggapan yang bagus. Materi yang disampaikan meliputi:
- Pengertian, tujuan, dan implementasi biosafetydan biosecurity.
- Pengenalan risiko (risk assessment): definisi, tujuan, dasar-dasar melakukan penilaian risiko.
- Apa yang mungkin terjadi?
- Seberapa besar kemungkinan tersebut akan terjadi?
- Jika itu terjadi, seberapa serius kejadian tersebut?
- Tindakan apa yang akan di ambil?
- Tentang penilaian risiko: What, why, when, how, and who.
- Langkah-langkah untuk melakukan penilaian risiko.
- Identifikasi agen
- Evaluasi aktivitas lab yang dapat memodifikasi risiko
- Menentukan tingkat biosafetydan mitigasi
- Penilaian kerja
- Review Penilaian Risiko
- Mitigasi
- Menilai likelihood, konsekuensi dan risiko suatu aktivitas di laboratorium.
- Kriteria risiko: matriks kemungkinan dan konsekuensi.
Acara selanjutnya adalah tugas melakukan penilaian risiko untuk pekerjaan di laboratorium masing-masing dipandu oleh Dian Caturini S, MSc, diawali dengan penjelasan mengenai cara mengisi dan contoh form penilaian risiko. Peserta workshop membuat penilaian risiko pekerjaan yang dilakukan di laboratorium masing-masing didampingi tim biosafety.
Masing-masing wakil dari laboratorium kemudian diminta untuk mempresentasikan kondisi di laboratorium dan penilaian risikonya. Rangkuman presentasi masing-masing laboratorium di antaranya sebagai berikut:
- Laboratorium Biokimia: ekstraksi DNA, bahaya inhalasi bahan kimia dan toksik.
- Laboratorium Biomolekuler: ekstraksi DNA, bahaya zat karsinogenik, menggunakan phenol (bahaya inhalasi, iritasi, tidak boleh dibuang)
- Laboratorium Fisiologi: kasus hewan coba, konsekuensi moderate, likelihood moderate, risiko
- Laboratorium Farmakologi: untuk hewan coba di Laboratorium Farmakologi ada pengenalan metode dari teknisi pada awal hendak penelitian. Penanganan hewan coba: risiko kandang rusak sehingga hewan coba dan manusia bisa kecantol kandang yang rusak
- Laboratorium Bioantropologi: pembuatan replika, bahan SiO2, bahaya terhirup dan uap, sesak napas, pakai masker, perlu goggle, konsekuensi moderate, unlikely, saran ada SOP dan goggle. Proses pembuatan replica juga menggunakan bahan katalis, resiko gatal-gatal, iritasi, saran memakai glovepanjang hingga siku. Limbah benda padat tapi tajam, dikumpulkan ke fakultas segera setelah pemakaian.
- Laboratorium Patologi Klinik: pembuatan sampel darah, risiko infeksi, konsekuensi moderate, unlikely, risiko moderate. Existing controlSOP, saran maintenance, preparasi/kontrol pada saat sebelum pengerjaan.
- Laboratorium EDP: ekstraksi DNA nyamuk, risiko ethanol tumpah, konsekuensi pemborosan, aerosol, existing control Konsekuensi minor, likelihood moderate, risiko moderate.Rekomendasi merapikan meja dan SOP.
- Laboratorium Forensik: pemisahan alkohol, kasus alkohol tumpah; pemeriksaan arsen dan sianida, konsekuensi beracun dan pemborosan. Existing control Konsekuensi katastropik, likelihood high, risiko extreme.Senyawa Sianida juga harus memperhatikan biosecurity, terutama akses ke tempat penyimpanan sianida.
- Laboratorium Mikrobiologi: kasus pasien dengan infeksi berat, misal TB, konsekuensi katastropik, likelihoodhigh, risiko extreme, rekomendasi: SOP.
- Anatomi: persiapan praktikum, penyebab: formalin, membuat sesak napas, batuk, air mata deras, konsekuensi mayor, likely, risiko extreme. Rekomendasi pelatihan, APD, perbaikan system prasarana fisik, dan alat detector dosis.
- Laboratorium Riset Terpadu: kegiatan di laboratorium bisa menyebabkan konslet listrik, saran fasilitas desain, konsekuensi mayor, moderate/likely, risiko extreme.
- Laboratorium Biokimia, kegiatan praktikum asam basa, lemari asam rusak, konsekuen korosif, efek korosi dan iritasi. Konsekuensi moderate, likelihood moderate, risiko high.
- Biobank: kegiatan pengolahan sample, penyebab specimen tercecer saat uji pengolahan sampel, bahan infeksius, konsekuensi moderate, likelihood moderate, risiko high.
- Laboratorium Biomolekuler: kegiatan pengambilan sampel dari tabung Nitrogen cair. Konsekuensi mayor, likelihood high, risiko extreme, rekomendasi ikuti SOP.
Selesai rangkaian acara workshop dilakukan penutupan oleh Dra. Dewajani Purnomosari, MSc, PhD selaku Ketua Tim Biosafety Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama.
Foto-foto kegiatan Workshop Risk Assessment Biosafety 28 November 2017